Senin, 06 Maret 2017

Tips Membuat Anak Gemar Membaca

Source: www.fatahillah.or.id/
Beberapa laporan penelitian menyatakan bahwa kemampuan dan kesadaran membaca anak Indonesia sangat buruk. Seberapa buruk? Laporan dari UNESCO tahun 2012 menyatakan bahwa indeks tingkat membaca orang Indonesia adalah 0,001, yang artinya adalah dari 1000 orang, hanya 1 orang yang mau membaca. Jika penduduk Indonesia berjumlah 250 juta, maka hanya 250 ribu orang saja yang mau membaca. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 80an juta di tahun 2014. Laporan dari Bank Dunia dan IEA juga menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat terbawah di Asia Timur dalam hal kesadaran membaca. Benar-benar menyedihkan. 

Untuk menjadi sebuah negara yang maju dalam hal sains dan teknologi, warga negaranya harus memiliki  kesadaran membaca cukup tinggi, seperti Jepang dan Finlandia. Anak yang suka membaca cenderung menyenangi kegiatan belajar dan  memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata. Jadi, untuk membuat anak kita senang belajar dan memiliki kemampuan akademik yang tinggi, buatlah dia menyenangi aktivitas membaca. Caranya? Simak tips berikut.

1. Membiasakan membaca sejak anak masih dalam kandungan.

Anak belajar dari lingkungannya bahkan sejak dia belum lahir. Apa yang dilakukan dan dirasakan oleh ibu akan mempengaruhi karakter anak setelah dia lahir dan dewasa nanti. Ibu yang rajin melakukan pekerjaan rumah dan pekerjaan lainnya saat hamil, anak yang dilahirkannya nanti biasanya akan memiliki karakter rajin juga. Begitu pula jika ibu saat hamil suka mager atau malas gerak, anaknya pun biasanya juga memiliki karakter malas. Nah, jika ibunya suka membaca, maka kemungkinan besar si anak juga akan suka membaca.

2. Menyediakan berbagai jenis buku di rumah.

Kita juga bisa menyediakan berbagai jenis bacaan yang disukai anak. Biasanya anak-anak menyukai buku dengan porsi gambar yang lebih banyak daripada tulisan. Ukuran font tulisan juga biasanya berukuran besar dan per halaman memuat 1 - 3 kalimat sederhana. Komik juga merupakan salah satu jenis bacaan yang disukai anak-anak. Banyak komik dengan cerita bermuatan pengetahuan atau sains seperti educomics yang bisa jadi pilihan. 

Atau kita juga bisa menyediakan buku yang bertema hobi atau minat anak. Anak laki-laki biasanya menyukai tema mobil atau pesawat, sedangkan anak perempuan biasanya yang bertema princess. Tapi tidak menutup kemungkinan kita juga bisa menyediakan tema-tema di luar kesukaan anak kita. Suatu saat mereka pasti akan membacanya jika sudah mulai kecanduan dan kekurangan bahan bacaan. Hal ini bisa menambah wawasan pengetahuan mereka. Kalaupun anak masih belum tertarik membaca buku-buku tersebut, namun suatu saat nanti, dengan banyaknya buku di sekitar mereka akan menggugah rasa penasaran sehingga mereka akhirnya akan membaca buku-buku itu untuk menjawab rasa penasaran mereka.

3. Sering mengajak anak ke toko buku dan perpustakaan. 

Sering-seringlah mengajak anak ke toko buku dan biarkan mereka memilih buku-buku yang disukainya. Namun tentu dengan arahan dan persetujuan kita. Karena tidak semua konten buku anak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Ajak pula anak untuk mengunjungi dan menjadi anggota perpustakaan daerah. Mereka bisa memilih buku sepuas-puasnya namun tetap hemat di kantong kita. Hehe ....

4. Membacakan buku sebagai pengantar tidur.

Jangan takut membuat anak-anak menjadi sangat tergantung pada kita sehingga mereka malas membaca buku secara langsung. Perkembangan kemampuan membaca setiap anak berbeda-beda. Setidaknya dengan membacakan buku sebelum tidur, mereka akan menyadari bahwa ada banyak hal-hal menarik yang bisa mereka temukan di buku. Buatlah mereka juga menyadari bahwa buku juga menyimpan jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada dalam benak mereka. Saat suatu hal membuat mereka penasaran, mereka akan segera mencari informasinya di buku.

5. Membuat perpustakaan mini di rumah.

Anak akan lebih mudah termotivasi membaca jika teman-temannya juga senang membaca. Buatlah perpustakaan mini dan undanglah teman-teman anak kita untuk membaca di situ. Dengan melakukan kegiatan membaca bersama-sama, anak akan melihat bahwa semua teman-temannya senang membaca karena membaca itu menyenangkan. 

Untuk melengkapi koleksi buku, kita tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar. Belilah buku-buku bekas namun masih layak baca dan masih bisa dinikmati dengan baik oleh anak-anak.

Banyak cara membuat anak kita gemar bahkan gila baca. Kita bisa mendapatkan banyak informasi tentang hal ini di internet, buku atau komunitas. Carilah dan modifikasi cara yang paling sesuai untuk membuat anak kita senang membaca. Semoga sukses.

#ODOPfor99days
#Week10
#Post9

Sabtu, 18 Februari 2017

Supaya Tetap Konsisten Menulis

Konsisten menulis merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seseorang yang menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah profesi. Terlebih lagi bagi seorang penulis pemula. Semakin sering dia menulis, semakin mahir pula dia dalam mengolah kata-kata, merangkainya dalam sebuah kalimat, dan menyusunnya dalam sebuah karya. 

Namun tidak semua penulis pemula mampu menjaga konsistensinya dalam menulis. Ada banyak hambatan yang menghalangi mereka untuk tetap menulis. Terutama bagi penulis pemula, kebanyakan dari mereka begitu menggebu-gebu di awal, namun lama kelamaan semangat dan tingkat konsistensi mereka dalam menulis semakin menurun. 

Penyebabnya cukup beragam, namun sebagian besar masalah itu ada pada diri mereka sendiri. Dengan stimulasi yang tepat, dan dengan komitmen yang kuat, maka masalah-masalah tersebut dapat diatasi. Berikut adalah beberapa masalah yang seringkali dijadikan alasan ketidakkonsistenan dalam menulis.

1. Terlalu sibuk

Penulis pemula umumnya memiliki latar belakang berbeda seperti ibu rumah tangga, pegawai kantoran, pelajar atau mahasiswa, dan sebagainya. Mereka tentunya memiliki kesibukan tersendiri sehingga hampir tidak dapat menemukan waktu yang tepat untuk menulis. 

Kebanyakan dari kita menganggap bahwa sekali menulis harus minimal satu artikel, satu bab, atau satu cerita. Menulis haruslah di komputer. Menulis membutuhkan waktu berjam-jam. Sebenarnya tidak selalu demikian. Tetapkan waktu terbaik dan berapa lama kita bisa menulis. Cukuplah waktu 15 - 30 menit sekali menulis. Tak perlu lama-lama. 

Pilih waktu yang paling nyaman untuk menulis, bisa malam sebelum tidur, pagi sebelum subuh, waktu istirahat di kantor, waktu anak-anak tidur, sekolah atau mengaji, atau bahkan di dalam kendaraan menuju ke tempat kerja, saat antri di kasir atau bank, dan sebagainya. Yang jelas waktunya harus ditetapkan kapan, tulis dalam agenda harian kita, dan laksanakan. Anggap saja menulis ibaratnya makan, yang jika tidak dilaksanakan akan membuat kita kelaparan. 

Menulispun tak harus di laptop atau buku, namun bisa juga di handphone. Anggap saja saat kita menulis seperti saat kita ber-SMS, chatting di WA, atau bersosmed ria.

2. Tidak ada ide

Baiklah, menulis bisa kapan saja dan di mana saja. Tapi apa yang mau kita tulis? Ini adalah masalah kedua yang sering dihadapi kebanyakan penulis pemula. Ada banyak cara untuk mencari ide tulisan. Anggap saja kita hendak mengobrol dengan teman. Pasti ada saja hal yang ingin kita obrolkan. Cukuplah kita memulainya dari kehidupan atau bahkan kegalauan kita sendiri. Misalnya kalau ibu rumah tangga ya harga cabe yang gak turun-turun, kalau pegawai kantoran ya tentang tingkah bos atau teman yang menyebalkan, kalau bujang ya ceritakan beratnya perjuangan mendapatkan cinta. Bisa juga dimulai dari kegelisahan dan kerisauan terhadap masalah yang kita hadapi, baik di rumah, masyarakat maupun tempat kerja. Atau tuliskan hal baru yang kita pelajari, atau sesuatu yang menjadi perenungan kita. 

Jika cerita dari sendiri sudah habis, beralihlah menceritakan kisah orang lain di sekitar kita, tentang seluk beluk, pemikiran dan permasalahan yang dihadapinya. Jika ada 10 orang saja yang akan dibuat bahan tulisan, berapa banyak kisah yang bisa kita hasilkan. Kita juga bisa menuliskan permasalahan lingkungan di sekitar kita. Rasanya tak akan ada habisnya. 

Kadangkala, ide tulisan muncul di saat tak terduga. Jadi, siapkan memo di handphone atau buku notes yang bisa kita gunakan untuk mencatat ide-ide yang munculnya tak terduga. Di saat waktu menulis, eksekusi segera ide-ide tersebut menjadi tulisan.

3. Mentok di tengah jalan

Terkadang seorang penulis berhenti di tengah proses dia menulis. Dia tidak bisa melanjutkan apa yang telah dimulainya. Biasanya hal ini disebabkan minimnya penguasaan bahan atau materi tulisan. Caranya tentu dengan menulis sesuatu yang kita benar-benar tahu saja. Bukankah itu tujuan inti dari menulis? Yaitu berbagi ilmu dan pengalaman? Selain itu tujuan dari menulis juga adalah untuk menyatakan pendapat dan pemikitan kita akan suatu hal. Tentunya kita pasti akan memberikan opini dan pendapat tentang hal yang kita benar-benar tahu dan tentunya memiliki dasar, dan tidak semata-mata ikut-ikutan atau hanya sekedar buka mulut, atau menyebarkan berita yang tidak jelas kebenarannya. 

Cara yang kedua adalah dengan banyak membaca. Bacalah apa saja. Jangan hanya terpaku dengan satu jenis bacaan saja. Jangan hanya suka baca novel saja, atau cerpen saja, atau tabloid saja. Bacalah apa saja untuk memperluas wawasan kita. Dengan membaca, secara tidak langsung kita dapat memperkaya dan memperdalam tulisan kita. Membaca membuat tulisan kita semakin berbobot dan memiliki dasar keilmuan yang kuat. Bahkan untuk karya fiksi sekalipun, membaca akan membuat setting dan alur tulisan kita menjadi lebih logis.

4. Motivasi menurun

Ini juga merupakan masalah paling berat yang harus dihadapi oleh penulis pemula. Masalah inilah yang menyebabkan kita tidak bisa konsisten dalam menulis. Seringkali kita begitu bersemangat sampai menggebu-gebu di awal proses, namun akhirnya melempem di pertengahan. Minggu-minggu pertama mungkin kita bisa membuat 7 tulisan. Semakin ke belakang jumlah tulisan yang dihasilkan semakin sedikit, sampai malah tidak menulis sama sekali. Kalau diibaratkan makan, kita dihadapkan pada banyak makanan yang enak. Lalu dengan rakusnya kita lahap semua makanan itu sampai akhirnya kita tidak mampu lagi makan. 

Permasalahan utamanya kembali pada motivasi awal kita menulis. Apakah sekedar hobi, ingin populer, sebagai aktualisasi diri, atau sebagai profesi. Apapun niat kita menulis ya sah-sah saja. Tidak ada yang bisa memaksakan kehendaknya pada kita. Namun seberapa kuatkah motivasi kita ini? Walaupun hanya sekedar hobi, pastinya kita juga akan selalu bisa meluangkan waktu untuk melakukannya, kan? Seperti halnya hobi olahraga, nonton film, shopping, dan sebagainya. Jadi apa motivasimu?

Motivasi menulis adalah hal yang wajib dimiliki seorang calon penulis. Semakin kuat motivasi yang dimiliki, maka semakin mudah penulis tersebut mengatasi segala hambatan. Jangan jadikan hambatan sebagai alasan untuk tidak menulis. Ingatlah, hasil tulisan kita nantinya bisa menjadi sumber pahala, jika banyak orang yang bisa memetik manfaat darinya. Seperti pesan Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya.

#ODOPfor99days
#Week7
#Post6

Senin, 06 Februari 2017

Punya Telepon Cerdas Itu ....


Setelah setahun lebih menunggu supaya bisa ganti hape, akhirnya terbeli juga telepon cerdas dengan RAM 1 Gb dan memori internal 8 Gb ini. Walaupun bukan hape yang terlalu canggih, gadget yang populer dengan sebutan smartphone ini, membuatku merasa .... 
I can do many things with this stuff.

1. Bisa nge-blog lagi

Ini adalah hal yang paling menyenangkan. Nge-blog lewat laptop atau komputer sangat tidak fleksibel bagi busy mom macam saya ini. Dengan kegiatan yang seabreg dan waktu untuk bisa duduk tenang hanya hitungan menit,  nge-blog lewat aplikasi Blogger di smartphone benar-benar membantu. Saya bisa nulis kapan saja, bisa berhenti kapan saja, dan edit di saat punya waktu longgar hanya lewat smartphone. Lalu di-posting, dan selesai!

2. Bisa jualan lewat Fb

Jualan lewat Fb pastinya harus sering-sering update dan berinteraksi dengan customer dan calon customer. Pakai smartphone ini saya bisa dapat notifikasi dengan cepat dari messenger dan dari grup jualan. Bisa copy paste postingan produk di agen ke grup jualan pribadi dengan cepat dan mudah.

3. Bisa ikut banyak grup WA

Banyak grup WA dengan topik diskusi yang keren. Pakai smartphone dengan RAM tinggi dan memori internal besar, saya gak perlu khawatir hape nge-hang jika ikut lebih dari dua grup WA. Saya bisa belajar apa aja ke berbagai komunitas di grup WA. How wonderful.

4. Bisa ngerjain job

Kadang-kadang saya dapat job terjemahan. Susah kalau harus duduk di depan komputer dengan banyak kamus. Pakai smartphone, saya bisa kerja di mana saja, tanpa harus nenteng kamus kesana kemari. Mau tahu? Saya translate dulu artikel atau dokumen dengan copy ke google translate, lalu file-nya saya masukkan ke smartphone. Lalu edit pakai aplikasi word sambil buka kamus offline, supaya kalimatnya jadi enak dibaca. Bisa dikerjakan kapan aja, lebih cepat selesai, dan lebih cepat dapat duit. Hehe ....

5. Bisa nulis kapan saja

Saya bisa nulis di smartphone pakai Evernote atau aplikasi word processor lainnya kapan saja dan di mana saja. Mau ngedit juga bisa, dengan mindahin data dari smartphone ke komputer atau laptop. Menulis menggunakan Evernote jauh lebih praktis. Saya bisa buka web Evernote via komputer atau laptop menggunakan jaringan internet dan melanjutkan tulisan saya. Kayaknya kalau diniatin, bisa nih bikin buku via smartphone. Hehe .... Oh ya. Kalau mau cek kalimat yang kita pakai baku atau tidak, unduh saja aplikasi kbbi offline. It's really helpful, isn't it?

6. Bisa baca buku gratis

Ini hobiku yang paling favorit. Baca buku. Walaupun buku yang disediakan masih terbatas, aplikasi iPusnas cukup membantu saya mendapatkan buku yang saya butuhkan untuk referensi atau hanya sekedar hiburan. Buku pertama yang saya baca lewat aplikasi ini adalah Lady Chatterley's Lover. Oh ya. Ada juga buku Momwriter's Diary karya mbak Dian Kristiani. What a lovely book. Thanks iPusnas!!! :-)

7. Bisa motret dengan kualitas oke

Hobi kedua saya setelah baca adalah motret. Makanya saya cari merk smartphone yang saya tahu benar kualitas gambar yang dihasilkan benar-benar memuaskan. Walaupun ukuran megapixel-nya sama, beda smartphone beda hasil. Dengan harga 1 jutaan, smartphone ini benar-benar memuaskan. Jepret sana, jepret sini. Masukin ke blog, atau share di Fb. Yang di-share di Fb banyakan sih barang jualan. Hihi...

8. Bisa scan cepat dan praktis

Sebagai kuli negara, yang namanya urus dokumen ini dan itu jadi kegiatan insidental yang cukup rutin. Saat ada dokumen yang harus di-scan dan dikirimkan segera, tinggal foto aja tuh dokumen pakai OfficeLens, simpan dalam bentuk pdf, langsung kirim. Bahkan bisa convert dari format .jpg jadi .pdf. Ngumpulin dokumen gak bikin bete lagi.

9. Bisa main game

Kalau lagi bosen, butuh hiburan, tinggal cari game ringan di playstore. Kalau saya suka yang permainan kata macam TTS atau Tebak Kata, dan permainan angka macam Sudoku.

10. Bisa nonton video offline

Mau nonton video di youtube tapi waktunya gak tentu kapan, dan jaringan internet gak selalu bagus, saya biasanya pakai fitur nonton youtube secara offline. Fitur ini baru saja ada. Jadi kita gak perlu download lagi.

Begitu banyak hal yang bisa dilakukan dengan smartphone. Bahkan saya menulis blog ini di sela-sela kesibukan yang cukup padat di kantor. How amazing. Smartphone memang bisa jadi asisten yang handal. Jadi, punya telepon cerdas itu ... LUAR BIASA!!!

#ODOPfor99days
#Week6
#Post5

Selasa, 31 Januari 2017

Cerdas Finansial

Picture source: www.centreofexcellence.com
Apakah Anda pernah merasa bahwa gaji sebulan tidak cukup? Sehingga rasanya ingin punya uang tambahan? Atau Anda ingin bisa belanja apa saja tanoa merasa bersalah? Ingin mengganti kendaraan Anda yang sudah lama dan butut? Ingin jalan-jalan ke berbagai tempat di seluruh dunia? Ingin jadi donatur kegiatan amal dan membantu banyak orang? Cara yang paling mudah dan paling efektif adalah dengan menjadi KAYA. Caranya? Berpikirlah seperti orang kaya, maka uang akan mendekat dengan berbagai cara.

Pola Pikir Orang Kaya

Salah satu ciri orang kaya adalah bahwa mereka umumnya memiliki pola pikir yang CERDAS FINANSIAL, baik mereka sadari ataupun tidak. Apa itu cerdas finansial? Cerdas finansial adalah kemampuan kita menghasilkan dan mengelola uang, serta menjadikan uang bekerja memperbanyak jumlah kekayaan kita. Apakah kita benar-benar membutuhkannya? Cerdas finansial membantu kita untuk tidak terjerembab ke dalam kesalahan-kesalahan finansial yang akibatnya harus ditanggung seumur hidup. Cerdas finansial membantu kita mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mewujudkan semua impian kita dengan lebih cepat, sehingga kita tidak perlu menghabiskan waktu seumur hidup untuk mewujudkannya. Waktu kita di dunia hanya sebentar, sedangkan impian kita sangat banyak. Oleh karenanya kita harus bekerja dengan cerdas supaya kita bisa mewujudkan semua impian kita segera.

Menjadi Cerdas Finansial

Apa yang kita butuhkan dan apa yang harus kita lakukan untuk menjadi orang yang  cerdas finansial? Sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana seharusnya mengelola uang dengan benar dan bagaimana uang bekerja. Kemudian kita harus mengetahui di mana posisi kita secara finansial. Setelah itu barulah kita buat road map sebagai panduan bagi kita mencapai tujuan-tujuan finansial. Salah satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan finansial itu adalah dengan menjadi kreatif dan produktif. Kreatif artinya kita mampu menemukan dan menciptakan hal-hal baru. Produktif artinya kita mampu menggunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan. 

Kebebasan Finansial

Pada akhirnya, semua kegiatan finansial yang kita rencanakan dan lakukan, bermuara pada satu tujuan yaitu kebebasan finansial. Bila kita telah bebas secara finansial, itu artinya kita tidak lagi merasa dikejar target untuk mendapatkan jumlah penghasilan minimal untuk memenuhi  kebutuhan hidup. Jika pikiran kita sudah tidak terbebani dengan kewajiban mencari uang, maka kita bisa mengaktualisasikan diri kita dengan bebas dan bisa mewujudkan semua impian kita. Seandainya kita bermimpi menjadi astronot yang bisa pegi ke bulan, maka itupun akan terwujud. Caranya? Jadilah pengusaha dan investor. Itu bukan hal mustahil. Banyak orang bahkan remaja yang bisa menjadi pebisnis dan investor di usianya yang masih belia. Contohnya saja seperti Hamzah Izzulhaq, Yasa Singgih, Leana Archer, Philip Hartman dan masih banyak lagi.

Jika Anda sudah jadi orang kaya, naiklah ke step berikutnya yaitu menjadi orang yang disayang manusia dan TUHAN. Bagikan kebahagiaan Anda pada orang-orang yang belum beruntung sebagai wujud syukur atas pencapaian yang luar biasa ini.

#ODOPfor99days
#Week5
#Post4

Minggu, 08 Januari 2017

3 Cara Menekan Biaya Hidup Tinggi


Di tengah biaya hidup yang semakin meroket, kita membutuhkan solusi untuk mengatasinya. Hidup semurah mungkin merupakan salah satu cara untuk menekan tingginya biaya hidup dengan menghemat pengeluaran. Permasalahannya, seberapa murah kita bisa hidup? Apa harus berpakaian sangat sederhana, makan sedikit, tinggal di gubuk tanpa listrik? Kalau seperti itu namanya menyiksa diri. Tiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Intinya hiduplah sesuai kebutuhan, dan jangan berlebihan. Mau tahu lebih lanjut? Simak yang berikut ini.

Pada dasarnya biaya hidup utama kita adalah biaya yang dikeluarkan supaya kita bisa tetap HIDUP LAYAK dan SEHAT. Yang kedua, yang membuat biaya hidup tinggi sebenarnya adalah gaya hidup dan rasa tidak puas yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Ketiga, kebutuhan hidup bisa dipenuhi tanpa uang atau tidak dengan uang kita sendiri. Jika kita bisa menyiasati ketiga hal ini, maka kita bisa hidup semurah mungkin, malah bahkan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit usaha dam kreativitas.

Hidup Layak dan Hidup Sehat

Orang seringkali salah kaprah dengan hidup murah. Seringkali mereka beranggapan hidup murah adalah dengan mengurangi semua kelayakan hidup, seperti membeli baju yang harganya paling murah, makan mie instan, mengurangi jatah makan dari 3 kali menjadi sekali, atau lebih parahnya hidup menumpang pada orang lain, atau pada orang tua, minta gratisan, dan sebagainya. Ini namanya hidup murah yang tidak layak, yang justru malah membuat biaya hidup menjadi lebih besar, atau malah menjadi beban orang lain.

Perkecil pengeluaran dengan membeli barang yang berkualitas baik dan tahan lama. Membeli barang murah yang cepat rusak justru membuat kita harus membeli berulang kali, yang tentunya menambah pengeluaran. Perkecil biaya perawatan kesehatan dengan makan makanan yang sehat. Makanlah sesuai kebutuhan tubuh dan kaya gizi. Makanlah saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Kunyah makanan dengan baik. Hidup layak dan sehat justru akan memperkecil biaya hidup kita.

Selalu Mensyukuri yang Kita Miliki

Biaya hidup tinggi seringkali muncul untuk memenuhi kebutuhan akan gaya hidup atau ketidakpuasan yang berlebihan. Fenomena ini bisa kita lihat dari gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini yang berlomba-lomba membeli kendaraan, handphone, dan pakaian dengan tipe atau model terbaru, atau yang lagi nge-trend saat ini. Hal ini merupakan tindakan pemborosan. Salah satu dampak yang nyata terlihat adalah semakin penuhnya jalan oleh kendaraan yang terus bertambah.

Belilah barang yang sesuai dengan kebutuhan kita. Jika masih bisa bersepeda, kenapa harus membeli sepeda motor? Jika bersepeda motor sudah cukup, kenapa harus membeli mobil? Jika kebutuhan kita hanya telpon dan SMS, kenapa harus membeli smartphone model terbaru? Dengan menghindari membeli dan memiliki barang-barang yang tidak kita butuhkan, kita akan menghemat biaya perawatan dan juga pajak. Apalagi jika untuk membelinya kita harus berhutang pada bank atau kartu kredit. Syukurilah apa yang sudah kita miliki dan jangan tergoda dengan apa yang tidak kita miliki.

Memaksimalkan Sumber Daya

Penduduk desa umumnya mengeluarkan biaya yang sangat minim untuk memenuhi kebutuhan makannya. Mereka tidak perlu membeli beras, cabai, bumbu dapur, bahkan lauk pauk, karena semua sudah tersedia di halaman dan sawah atau ladang mereka. Untuk memasak pun tak perlu kompor gas, cukup tungku dan kayunya. Kita pun bisa menyediakan sendiri kebutuhan pokok kita seperti sayuran, bumbu, cabai dan sebagainya dengan menanamnya di halaman rumah kita secara langsung, atau melalui sistem hidroponik. Untuk lauk-pauk, kita bisa memelihara ikan untuk dagingnya dan ayam untuk daging dan telurnya,  membuat tempe sendiri, dan sebagainya. Tentunya hal ini bisa menghemat pengeluaran kita untuk membeli bahan makanan yang harganya seringkali naik.

Jika kita bisa kreatif dan mau repot, sampah pun bisa menjadi sumber yang menghasilkan uang. Sampah organik bisa kita jadikan pupuk kompos, dan sampah non organik seperti botol, kertas dan barang bekas lain, bisa kita jual ke pengepul.

Memaksimalkan sumber daya juga bisa kita terapkan dalam hal pembiayaan. Untuk mengurangi biaya perawatan, kita bisa menyewakan mobil, rumah atau lahan yang kita miliki. Jika kita punya bisnis, tentunya dengan perhitungan yang tepat, aset pribadi kita bisa dijadikan aset perusahaan , sehingga pembiayaan untuk perawatannya pun dapat dibebankan pada perusahaan. Jika kita menjadikan rumah sebagai tempat bisnis, maka perusahaan harus membayar biaya sewanya. Jika kendaraan pribadi kita menjadi aset perusahaan, maka perusahaan harus membiayai perawatannya dan pajaknya. Kita juga bisa menggunakan produk perusahaan yang masuk kriteria cacat produksi atau stok lama. Masih banyak lagi cara yang bisa kita pakai untuk membuat pengeluaran kita menjadi pengeluaran perusahaan. Tapi tentunya harus sesuai dengan aturan bisnis dan prinsip ekonomi,  serta perhitungan yang matang.

Pengelolaan atas ketiga hal tersebut dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga secara signifikan. Pengelolaannnya bisa disesuaikan karena kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki tiap orang berbeda. Kita hanya harus sedikit kreatif untuk menyiasatinya, sehingga kita bisa hidup dengan biaya semurah mungkin, dan mulai mengalokasikan sisa uang yang tak terpakai untuk hal-hal yang lebih produktif.

#ODOPfor99days
#Week2
#Post2

Senin, 02 Januari 2017

Hidup Semurah Mungkin


Hidup Semurah Mungkin. It seems a great idea. Sepertinya ini bisa menjadi solusi yang tepat di tengah himpitan ekonomi yang semakin menyesakkan dada. Seharusnya ide ini bisa menjadi gerakan nasional, supaya perekonomian Indonesia bisa bergerak ke arah yang lebih positif. Hidup Semurah Mungkin dapat menjadi langkah awal yang cukup sederhana, namun dapat memberikan efek yang luar biasa.

Mengurangi Sifat Konsumtif

Salah satu efek positif dengan hidup semurah mungkin adalah berkurangnya sifat konsumtif masyarakat. Jika masyarakat punya prinsip hidup semurah mungkin, mereka akan berpikir ulang saat hendak membelanjakan uangnya. Pentingkah barang yang hendak saya beli ini? Apakah saya benar-benar membutuhkannya? Apa keuntungan saya membeli barang ini? Apakah barang ini akan memberi nilai lebih? Mereka akan membeli suatu barang yang memang mereka butuhkan dan dapat memberi nilai positif pada pertambahan pendapatan mereka.

Meningkatkan Kemampuan Menabung

Dengan hidup semurah mungkin, masyarakat akan memiliki kemampuan menyisihkan uang untuk menabung. Dengan jumlah simpanan yang meningkat, mereka akan memiliki kemampuan back up dana yang bisa digunakan saat dibutuhkan.

Mendorong Kegiatan yang Lebih Produktif

Simpanan yang dimiliki juga bisa digunakan untuk membiayai kegiatan produktif seperti membuka usaha atau berinvestasi. Semakin banyaknya kegiatan produktif yang dijalankan oleh masyarakat akan membuat roda perekonomian negara bergerak positif. Meningkatnya jumlah produksi barang dan jasa dalam suatu negara merupakan salah satu indikasi positif peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Banyaknya unit usaha yang dikembangkan masyarakat akan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Dengan meningkatnya daya serap tenaga kerja maka jumlah pengangguran akan berkurang. Dengan semakin banyaknya orang yang bekerja, hal ini secara langsung akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat tentunya juga akan menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi kesenjangan dalam masyarakat.

Hal-hal tersebut merupakan dampak positif yang dapat kita raih  hanya dengan satu langkah kecil, yaitu Hidup Semurah Mungkin. Does it make sense?

#ODOPfor99days
#Week1
#Post1

Sabtu, 31 Desember 2016

Perayaan Tahun Baru, Budaya yang Mendunia

Sejak lepas matahari terbenam di malam tanggal 31 Desember, hampir separuh penduduk bumi mengadakan perayaan untuk menyambut datangnya tahun baru. Hampir semua negara di dunia membuat acara penghitungan mundur di 10 detik terakhir di penghujung tahun dan melampiaskan kegembiraan saat dua buah jarum jam bertumpu tepat di angka 12. Perayaan ini bahkan menjadi ritual tahunan wajib. Seolah-olah tahun tak akan berganti jika tidak ada perayaan. Kita, penduduk Indonesia pun ikut membuat perayaan tahun baru yang semakin lama semakin meriah. Penduduk di kota metropolitan yang megah hingga ke pelosok desa yang kumuh ikut merayakan pergantian tahun ini. Namun adakah yang pernah benar-benar mempertanyakan pada diri sendiri kenapa semua orang harus merayakan Tahun Baru dan kenapa awal tahun baru harus 1 Januari?